All human beings know and realize the life in this world is temporary, not be able to continue in this world, for there turn to be changed. Someone took it gracefully, but some are struggling. Like it or not, willing or unwilling, the world is only temporary life. Received and no time went, liked or hated the wheel of life continues to spin without waiting for and care about what and who is in the midst of these rounds. How few people are willing to question his afterlife, but most people just want to complain and question the world, because he felt it was perfect afterlife. Already a penchant for people to complain about his life on earth, even a rarity in question if the life hereafter. We prefer a distinguished and respected in the world that this is temporary. And speak of honor in the afterlife he learns later that we actually need. Hopefully we can be aware of and willing to give time to ourselves, how soon his life world, and would multiply the savings our charity for the life hereafter.

(INDONESIA)

Semua manusia mengetahui dan menyadari kehidupan di dunia ini bersifat sementara, tidak akan mungkin bisa untuk terus berada di dunia ini, sebab ada giliran yang harus berganti. Ada yang menerimanya dengan lapang dada, namun ada juga yang meronta. Suka tidak suka, mau atau tidak mau, dunia hanya kehidupan sementara. Diterima dan tidak waktu terus berjalan, disukai atau dibenci roda kehidupan terus berputar tanpa menunggu dan perduli dengan apa dan siapa yang ada ditengah-tengah putaran tersebut. Betapa sedikitnya orang yang mau mempersoalkan akhiratnya, namun kebanyakan manusia hanya mau mengeluhkan dan mempersoalkan dunianya, dikarenakan dia merasa akhiratnya sudah sempurna, sehingga dia merasa tidak perlu mempersoalkan kehidupannya di akhirat nanti. dan anggapannya dunia inilah yang perlu dibenahi dan disempurnakan sampai batas, yang dia sendiri bingung untuk menentukannya. Sudah menjadi kegemaran orang untuk mengeluhkan kehidupannya didunia, bahkan menjadi keanehan bila kehidupan akhirat yang dipersoalkan. Kita lebih memilih terpandang dan dihormati didunia yang bersifat sementara ini. Padahal kalaulah dia mengetahui kehormatan di akhirat nantilah yang sebenarnya kita butuhkan. Semoga kita bisa menyadari dan mau memberi waktu pada diri kita, betapa sebentarnya kehidupan dunia, dan mau memperbanyak tabungan amal kita untuk kehidupan akhirat.

Author's Bio: 

Spiritual Teacher* Revival Mullah* Psychologist* Religion Composer and I am GOD lover also serve for HE.

http://www.fardhie.com